top of page
Writer's pictureMyCity News

Selama PSBB, 62% Anak Indonesia Mengalami Kekerasan Verbal



Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan kondisi kesehatan jiwa anak Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.


Saat inim populasi anak Indonesia mencapai 79 juta atau 30 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Kementerian Kesehatran RI, Dr.dr. Fidiansjah, PsKJ., MPH mengatakan berdasarkan data 19 Juli 2020, sebanyak 8,1% anak positif Covid-19, 8,6% di antaranya dirawat, 8,3% sembuh dan 1,6% meninggal.


"Lantas, fenomena kesehatan jiwa, menggambarkan selama proses belajar pada masa PSBB ini, hanya 68% punya akses (belajar jarak jauh). 32% tak mendapatkan, dampaknya apa, dia harus mengalami proses belajar sendiri," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/7/2020).


Baca Juga:


Adapun dampak lain yang ditimbulkan selama pandemi antara lain, 37% tak mengetahui waktu belajar, 30% kesulitan memahami pelajaran, 21% tak memahami instruksi guru. Selanjutnya sebanyak 47% merasa bosan, 35% khawatir ketinggalan pelajaran, 15% anak merasa tidak aman, 11% anak mengalami kekerasan fisik dan 62% anak mengalami kekerasan verbal.


"Tercatat juga 34% takut kena covid-19, 20% rindu teman-temannya, 10% khawatir tentang penghasilan orang tua dan 62% anak mengalami kekerasan verbal," tuturnya.


Dia mengatakan, ada dua kelompok besar, pertama disebut anak usia dini di bawah 6 tahun dan anak usia sekolah yaitu 7-18 tahun. Kompleksitas ketika anak usia dini juga harus memperhatikan banyak aspek, salah satunya bagaimana pola asuh. Selanjutnya anak usia sekolah juga tidak terlepas dari stres.


"Kemendikbud sudah mencoba untuk mengeluarkan aturan Bagaimana aturan sekolah dengan yang kemudian harus dibedakan antara yang normal dengan yang berbasis masyarakat," tegasnya.


Menurutnya, regulasi terkait hal ini penting agar masyarakat betul-betul peduli tidak hanya konteksnya terkait bagaimana bahayanya, khususnya dari aspek fisik. Tapi lebih dari itu yang bisa mempengaruhi imunitas, yang harus dijaga selama pandemi.


"Jangan sampai tadi kesehatan jiwa dia turun akhirnya kemudian mengganggu imunitas yang dibutuhkan di dalam Covid-19 ini," tegas dia. (Arie Nugroho)




134 views0 comments

Comments


bottom of page