top of page

Pemberlakuan Jam Malam Bikin Hiburan Malam di Inggris Mati Kutu

  • Writer: MyCity News
    MyCity News
  • Sep 25, 2020
  • 2 min read


Sebagai dampak akibat tingginya kasus Covid-19 gelombang pertama di Inggris, Pemerintah di sana mengimbau agar pub, bar, dan restoran untuk tutup sementara.


Satu di antara pub atau tempat hiburan malam yang terpaksa harus tutup adalah Southampton Arms yang berlokasi di London. Sempat dibuka sebentar, Southampton Arms terpaksa kembali tutup akibat keputusan Pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan baru.


Seperti dinukil CNN International, Jumat (25/9/2020), Pemerintah Inggris menetapkan jam malam. Jadi, pub, restoran, dan bar wajib tutup pukul 22.00. Pun demikian dengan pub di Skotlandia dan Wales.


Baca Juga:


Pendiri dan Ketua jaringan pub Wetherspoon Tim Martin mengatakan kebijakan baru pemerintah terdengar bukan ancaman besar. Namun, bagi bisnis kecil yang telah terperosok akibat pandemi terancam masuk jurang kebangkrutan. Dampaknya mempengaruhi ribuan pekerja terutama bisnis pusat ekonomi Inggris.


Dalam sejarahnya bisnis pub telah ada di Inggris sejak 1946. Pub telah mempertahankan daya tariknya bagi banyak orang Inggris. Bahkan ketika saingan di seluruh negeri telah meningkat. Historis pub dipertahankan, salah satu yang masih eksis adalah London Bridge pub The George.


"Pub adalah dasar masyarakat Inggris. Ini lebih dari sekadar tempat di mana Anda bisa pergi dan minum," kata Pete Brown, penulis "The Pub: A Cultural Institution".


Itu berarti ketika pemerintah Inggris memerintahkan semua pub ditutup pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam sejarah negara. Banyak warga Inggris bingung, mengingat Pub tetap buka selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II untuk meningkatkan moral.


"Saya menerima bahwa apa yang kami lakukan luar biasa. Kami mencabut hak kuno yang tidak dapat dicabut dari orang-orang Inggris yang lahir bebas untuk pergi ke pub, dan saya dapat memahami perasaan orang tentang itu." kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.


Bahkan sebelum pandemi melanda, industri tersebut tengah terpuruk, karena orang-orang lebih memilih minuman di bar, restoran, dan rumah mereka. Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat antara 2008 dan 2018, lebih dari 11.000 pub tutup, mengurangi jumlah total hampir seperempat. (Arie Nugroho)




Comentários


bottom of page