Pandemi Covid-19 Mengkhawatirkan, London Segera Lockdown
- MyCity News
- Sep 20, 2020
- 1 min read

Ibu Kota Inggris, London, dinilai akan menghadapi peningkatan jumlah kasus akibat Covid-19 saat masyarakat kembali bekerja dan sekolah. Penilaian itu disampaikan Profesor Ahli Epidemiologi, Neil ferguson.
Menanggapi hal itu. Perdana Menteri Boris Johnson tak ingin melakukan lockdown. Namun, Inggris dirasa perlu melakukan pembatasan bary karena gelombang kedua Covid-19 tak bisa dihindarkan. Demikian dilansir Reuters, Minggu (20/9/2020).
"Saya pikir beberapa tindakan tambahan mungkin dibutuhkan lebih cepat daripada nanti," kata Ferguson.
Para menteri pada Jumat dilaporkan sedang mempertimbangkan penguncian nasional kedua, dengan kasus Covid-19 baru sudah mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan, penerimaan rumah sakit meningkat dan melonjaknya tingkat infeksi di seluruh bagian utara Inggris dan London.
Baca Juga:
"Saat ini kami berada pada tingkat infeksi yang kami lihat di negara ini pada akhir Februari, dan jika kami membiarkannya dua hingga empat minggu lagi kami akan kembali ke tingkat yang kami lihat lebih banyak pada pertengahan Maret, dan itu bisa menyebabkan kematian," kata Ferguson.
Data pemerintah pada hari Sabtu menunjukkan 4.422 kasus baru, 100 lebih banyak dari pada hari Jumat dan total harian tertinggi sejak 8 Mei, berdasarkan hasil tes positif.
Tingkat infeksi yang sebenarnya kemungkinan besar lebih tinggi. Badan statistik Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa sekitar 6.000 orang setiap hari di Inggris saja mungkin tertular penyakit selama seminggu hingga 10 September, berdasarkan pengujian acak.
Boris Johnson pada Sabtu (19/09/2020) mengatakan bagi orang yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19, maka orang itu harus segera melakukan isolasi mandiri. Bila ternyata mereka melanggar aturan ini, maka mereka akan didenda hingga 10.000 poundsterling. (Arie Nugroho)
Comments