Kabar mengenai virus corona (Covid-19) makin ngeri. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) bahkan merevisi pedoman soal virus ini dengan memasukkan sejumlah temuan baru.
Lembaga resmi itu menyebutkan bahwa virus corona dapat menyebar melalui aerosol dan dapat bertahan di udara selama beberapa menit hingga berjam-jam lebih dari enam kaki (2 meter).
Melansir CNBC International, penyebaran utama virus corona adalah melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, bernyanyi, berbicara atau bernapas.
Baca Juga:
Para ahli masih percaya bahwa itu adalah cara utama penyebarannya. Saat ini peneliti setuju bahwa transmisi udara adalah bagian penting dari teka-teki Covid-19.
"Saya yakin cukup yakin bahwa ada beberapa elemen [penularan melalui udara]," kata penasehat Gedung Putih Dr. Anthony Fauci, dikutip Jumat (9/10/2020).
Jadi apa perbedaan antara virus yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan ditularkan melalui udara? Itu tergantung pada ukuran tetesan dan cara mereka bergerak.
Tetesan pernapasan lebih besar dari aerosol yang merupakan tetesan atau partikel mikroskopis. Karena ukuran dan beratnya, tetesan pernapasan yang lebih besar disemprotkan seperti bola meriam kecil ke individu terdekat dan biasanya jatuh ke tanah dalam hitungan detik, dalam jarak enam kaki dari sumber jurnal Science.
Sebaliknya, virus dalam aerosol lebih kecil dan tidak jatuh begitu saja bahkan mereka juga melayang di udara selama beberapa menit atau jam dan dapat terhirup. (Arie Nugroho)
Comments