Malaysia saat ini sudah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19. Hingga Jumat (9/10/2020), tercatat ada 354 kasus baru Covid-19.
"Kami sekarang telah memasuki gelombang ketiga COVID-19," sebut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan dalam sebuah postingan Facebook.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Malaysia, daru 300 lebih kasus baru yang dlaporkan, dua di antaranya merupakan kasus impor. Sementara itu kasus baru lain adalah penularan lokal.
Baca Juga:
Umumnya kasus baru COVID-19 terkait dengan wilayah Sabah yaitu sebanyak 274 kasus. Kasus baru COVID-19 lainnya dilaporkan terjadi di Selangor, Kedah, Sarawak, Kuala Lumpur, Pulau Pinang, Johor, Terengganu, Negeri Sembilan, Putrajaya, Perak dan Labuan.
Dikutip dari South China Morning Post, pihak Malaysia menyebut lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi karena adanya klaster migran yang tertahan di Sabah. Pada 7 September lalu, Kementerian Kesehatan mencatat 62 kasus yang dilaporkan, tertinggi sejak 4 Juni dari klaster migran Sabah.
Namun, pemilu di Sabah pada 26 September, dan kampanye pemilu sebelumnya, juga dinilai sebagai pemicu gelombang baru COVID-19.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengakui bahwa pemungutan suara di Sabah adalah faktor lonjakan virus Corona terbaru, tetapi dia juga menilai kegiatan ini tidak dapat dihindari. Namun, tetap saja hal ini menuai banyak komentar dari para kritikus.
Kegiatan kampanye yang dilakukan dinilai telah menyebabkan lonjakan infeksi COVID-19. Salah satunya terlihat dari sebaran gambar di media sosial yang menunjukkan kandidat dan pejabat kampanye terkadang memakai masker di bawah dagu. (Arie Nugroho)
Comments