Transportasi darat merupakan elemen penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Demikian pernyataan dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dia mengungkapkan hal itu dalam ebinar bertajuk "Transportasi dalam Merajut Keberagaman" seperti ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Kementerian Perhubungan, Rabu (19/8/2020).
Luhut menegaskan, selain membangun infrastruktur jalan, peralihan transportasi darat berbasis bahan bakar fosil ke tenaga listrik juga menjadi fokus Pemerintah Indonesia.
"Transportasi darat adalah satu sektor yang memiliki peran penting dan memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian nasional," katanya.
Baca Juga:
"Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk membangun infrastruktur transportasi darat, tidak hanya di Jawa tetapi juga di seluruh Indonesia," Luhut menambahkan.
Menurut Luhut, pertumbuhan infrastruktur berbanding lurus dengan kenaikan ekonomi. Oleh karenanya, dia memaparkan bahwa fokus pemerintah adalah membangun infrastruktur darat yang memadai seperti di jalan tol Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Bali, maupun rencana pengembangan jaringan kereta api di Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.
"Dari studi yang dilakukan oleh LPEM Fakultas Ekonomi UI, menyatakan bahwa kenaikan jalan sebesar 1 persen akan menaikkan ekonomi sebesar 8,8 persen, karenanya pemerintah Indonesia memandang sangat penting membangun infrastruktur jalan baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun investasi swasta, dalam proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha," sambung dia.
"Selain itu konektivitas jalan, termasuk jalan tol satu komponen penting dalam mendorong transformasi ekonomi menuju sektor manufaktur dan jasa," jelas Luhut.
Selain menambah jaringan jalan, peralihan energi kendaraan juga menjadi fokus pemerintah. Oleh karenanya, pemerintah saat ini fokus mengembangkan kendaraan lintas berbasis baterai.
"Tak kalah penting, pemerintah sedang mengembangkan kendaraan lintas berbasis baterai, diharapkan tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, tetapi juga mengurangi dampak buruk pada lingkungan dari pencemaran yang ditimbulkan kendaraan berbasis fossil fuel," demikian Luhut. (Arie Nugroho)
Comments