Luhut: Indonesia Jangan Dilecehkan Terus Sama Singapura
- MyCity News
- Sep 24, 2020
- 2 min read

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi , Luhu Binsar Pandjaitan, menyinggung Singapura dalam konteks logistik.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri konferensi pers bersama Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/NLE) yang berlangsung secara virtual, Kamis (24/9/2020).
"Catatan saya yang pertama adalah cost efficiency dari NLE ada cukup besar ya Rp 1,5 triliun hanya dari daerah Batam saja saya kira itu. Gambaran saat ini importir melakukan sampai 17 transaksi layanan. Jadi panjang sekali. Sekarang dengan ekosistem ini, diputuskan satu. Dan saya kira itu satu langkah yang sangat spektakuler," ujar Luhut.
Baca Juga:
"Setelah ini jadi, sekarang kedua ada rangkaian penting eksekusinya bagaimana. Karena eksekusi ini menurut saya penting. Saya minta Mas Heru (Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi), dan semua teman-teman Pelindo semua harus duduk baik-baik karena ini sudah pernah ketemu dan Marsekal Marsetio (Staf Khusus Kemenko Marves) saya kira sangat aktif membantu ini," lanjut dia.
Ia pun mengaku akan meninjau langsung ke Batam, tepatnya Pelabuhan Batu Ampar, penerapan dari NLE.
"Besok saya juga mau ke Batam dan mau lihat apa namanya demonya mengenai dari 17 layanan menjadi satu bagaimana. Jangan hanya diomongin aja di kertas tapi nggak jalan," kata Luhut.
"Perlu pengawasan kita untuk berlanjut. Sama itu nanti mengenai lego jangkar yang sudah kita hemat dari dari 16 lego sekarang menjadi 5 jangkar. Dengan 5 lego jangkar ini itu juga akan membuat efisiensi kita," lanjutnya.
Khusus untuk Pelabuhan Batu Ampar, Luhut berambisi agar pelabuhan itu bisa menjadi green port pertama di Indonesia. Sebab, Indonesia belum memiliki kualifikasi pelabuhan semacam itu.
"Sekarang, saya juga ingin lihat itu supaya nanti kita juga bisa sama dengan Singapura. Jadi jangan kita dilecehkan terus sama Singapura, tapi memang yang membuat kita dilecehkan adalah kita sendiri. Jadi kita mau forward and growth," ujar Luhut. (Arie Nugroho)
Comments