Kreativitas, Kunci Edukasi Masyarakat ala Influencer
- MyCity News
- Jul 12, 2020
- 3 min read

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Angka kasus positif Covid-19 yang tinggi harus diwaspadai masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
Butuh waktu untuk mengadopsi kebiasaan baru ini. Tak mudah, bukan berarti tak bisa.
Terkait hal itu, Dokter Kecantikan Sonia Wibisono membagikan pengalaman mengedukasi masyarakat tentang perubahan produktivitas. Perlu kreativitas untuk mengemas edukasi dalam menyampaikan edukasi.
“Kalau dulu kita memberikan edukasi langsung bertemu dengan masyarakat, sekarang kita memanfaatkan ruang digital untuk menjadi sarana mengedukasi masyarakat,” ungkap Sonia saat dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta (11/7/2020).
Tokoh publik ini mengedukasi masyarakat melalui ruang digital dengan proses produksi yang mandiri dan kreatif. Ia sendiri tidak keluar rumah jika tak mendesak.
"Karena lebih banyak di rumah, kegiatan shooting video juga harus di rumah dengan mempersiapkan kamera dan lampu-lampu secara mandiri serta pengemasannya harus kreatif. Bisa juga langsung shoot dengan handphone nanti dari media yang bekerja sama dengan kita yang akan mengedit videonya," Sonia melanjutkan.
Melalui media sosial, Sonia mencontohkan gaya hidup bersih dan sehat. Apa yang ia lakukan bersama keluarga di rumah sejalan dengan protokol kesehatan.
"Seperti kegiatan mencuci tangan bersama anak, hal ini juga bisa menjadi ajakan bagi orang tua untuk mulai mengajarkan gaya hidup bersih dan sehat kepada anak sejak dini," imbuh Sonia.
Anggota Junior Doctors Indonesia, Vito Anggarino Damay juga mengedukasi masyarakat melalui ruang digital.
"Jika sudah selesai jam praktek saya di rumah sakit, saya menyediakan waktu untuk memberikan edukasi. Seperti Sonia, kita bisa memberikan edukasi dengan mengundang sesama dokter secara virtual melalui aplikasi ruang digital sehingga walaupun masyarakat tidak tatap muka langsung dengan dokter, tapi kita bisa menjangkau mereka melalui cara ini," terang Vito, dokter spesialis jantung.
Menurut Vito, edukasi di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) membutuhkan kreativitas agar tak terkesan menggurui.
"Saat ini memang harus lebih kreatif. Supaya kita kesannya bukan menggurui, tapi kita bersama-sama melakukan ini (edukasi) untuk kepentingan bersama. Dengan begitu masyarakat dapat pengertian tanpa merasa kita menggurui mereka," Vito menambahkan.
Penyakit jantung adalah penyakit penyerta (komorbid) yang berpotensi besar terjangkit Covid-19. Sebagai dokter spesialis jantung, Vito kerap menanggapi pertanyaan pasien penderita penyakit jantung melalui media sosial.
"Tentu banyak sekali pertanyaan dari mereka (penderita penyakit jantung), jika dijawab satu per satu, informasinya tidak ketahui oleh banyak orang. Untuk itu lebih baik saya membuat video untuk menjawab isu-isu dan kekhawatiran mereka sehingga informasinya dapat tersebar lebih luas dan membangun trust dalam menghadapi pandemi ini bersama-sama," Vito menjelaskan.
Dalam mengedukasi masyarakat, Vito menyalurkan hobi menyanyi sebagai bentuk kreativitas.
"Itu lah salah satu kreativitasnya. Karena saya suka menyanyi, jadi saya coba memberikan edukasinya dengan lagu-lagu. Karena apa yang saya miliki saya anggap milik orang lain yang dititipkan ke saya, sehingga saya merasa bahwa hal ini bukan hanya untuk saya tapi juga untuk orang lain," Vito mengungkapkan.
Sonia dan Vito sering berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat melalui sisi kesehatan. Mereka mengemas konten dengan ringan agar mudah dipahami masyarakat.
Tak lupa, Vito mengajak influencer lain memaksimalkan dampak untuk membantu sesama. Itulah panggilan jiwa mereka untuk kemanusiaan.
"Justru kebahagiaan bukan dari apa yang kita terima, tapi apa yang kita bisa berikan untuk orang lain. Memberi adalah salah satu kebahagiaan yang bisa mengisi diri kita dengan banyak hal dibanding imbalan. Hal ini yang jadi panggilan jiwa untuk kita semua," ungkap Sonia.
"Semua influencer yang ada di Indonesia, dampak dan apa yang bisa kita lakukan atau bisa membuat orang berpengaruh itu adalah amanah. Jadi pergunakan ilmu dan amanah yang diberikan kepada kita untuk bisa membantu orang banyak," Vito memungkasi. (Al-Hanaan)
Foto: Dume Sinaga - KOMBEN BNPB
Comments