Di tengah pandemi Covid-19, negara Mesir telah membuka diri untuk turis internasional. Mereka pun memberikan kemudahan untuk tes PCR di Bandara agar turis asing betah berwisata di negara mereka.
Tes PCR ini akan diberlakukan mulai bulan September di Bandara Hurghada, Sharm El-Sheikh, Marsa Alam, dan Taba. Tes sebenarnya tidak wajib untuk turis.
Bisa dibilang, tes PCR ini adalah salah satu bentuk cinta Mesir pada turis. Jika ada turis yang datang dengan hasil tes lebih dari 72 jam atau hasil tes masih positif akan diizinkan untuk ikut tes ini.
Baca Juga:
Sebelumnya, Perdana Menteri Mostaga Madbouly, telah mengeluarkan instruksi yang melarang turis masuk tanpa tes PCR. Tapi dengan adanya tes PCR bandara, turis bisa mudah masuk ke Mesir.
Untuk biaya, turis akan dikenakan tarif USD 30 untuk sekali tes atau sekitar Rp 440.000 per orang. Keputusan ini akan diberlakukan hingga ada keputusan lebih lanjut.
Ketua Asosiasi Hotel Mesir (EHA) di Laut Merah, Alaa Akel menyatakan bahwa pertemuan Komite Ilmiah untuk memerangi pandemi akan bersinggungan dengan keputusan tersebut. Belum lagi biaya tes yang dinilai tidak murah.
"Biaya PCR mahal dan berkisar antara USD 20-30 per orang," ujar Akel.
Akel menyarakan beberapa modifikasi untuk keputusan ini. Mesir perlu investasi fasilitas laboratorium di bandara yang meneyediakan tes PCR. Karena ini bisa jadi solusi untuk turis-turis yang tak bisa melakukan tes di negara asalnya. (Arie Nugroho)
Commentaires