Gagal Tangani Covid-19, Inilah Daftar Menteri Kesehatan yang Menanggalkan Jabatannya
- MyCity News
- Sep 29, 2020
- 2 min read

Kasus harian Covid-19 terus meningkat secara signifikan. Total, sudah ada 33 juta orang yang terinfeksi virus ini.
Berbagai cara dilakukan untuk menekan laju penularan virus ini, seperti karantina wilayah (lockdown) hingga menutup akses keluar dan masuk dari suatu negara. Namun, tak semua negara sukses melakukannya.
Beberapa Menteri Kesehatan memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab karena gagal mengatasi penyebaran virus ini.
Baca Juga:
Pertama, ada Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark. Dia mengundurkan diri pada 2 Juli 2020. Dia sebelumnya mendapatkan banyak kritik karena melanggar kebijakan lockdown yang ia terapkan sendiri.
Kemudian, ada Menteri Kesehatan Belanda, Bruno Bruins, yang mengundurkan diri pada 19 Maret lalu. Dia sempat mengalami kolaps akibat kelelahan bekerja untuk menangani Virus Covid-19.
Bruins juga jatuh pingsan ke lantai karena kelelahan pada rapat parlemen yang membahas penanganan virus Corona. Kondisi fisiknya yang lemah membuatnya tidak lagi mampu mengemban tugas terlebih ia disebut terus menerus mengikuti rapat yang tak kunjung berakhir.
Ketiga, Menteri Kesehatan Republik Ceko Adam Vojtech secara mengejutkan mengundurkan diri pada 21 Agustus 2020. Disebutkan bahwa alasan terbesar pengunduran dirinya diakibatkan karena banyaknya kritikan terhadapnya atas kasus COVID-19 di Ceko yang terus naik.
Vojtěch mengatakan bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk mengelola epidemi COVID-19 di Republik Ceko, dan dia bangga dengan perubahan dalam perawatan kesehatan yang telah terjadi selama dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Lonjakan kasus di Republik Ceko telah menjadi yang tercepat kedua di Eropa dalam dua minggu. Terlebih, sebelum dimulainya musim panas, pemerintah Ceko mencabut hampir semua pembatasan yang diberlakukan selama gelombang pertama pandemi.
Keempat, Menteri Kesehatan Ekuador Catalina Andramuno, memutuskan mundur dari jabatannya pada 21 Maret 2020, beberapa jam setelah otoritas terkait mengumumkan lonjakan kasus infeksi COVID-19 di negara tersebut mencapai 500 orang.
Andramudo juga disebut mengundurkan diri tanpa memberikan keterangan lebih lanjut dan menunjuk Juan Carlos Zevallos yang merupakan seorang dokter yang telah bekerja di beberapa rumah sakit dan universitas sebagai penggantinya.
Terakhir, Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri pada 16 Mei setelah kurang lebih sebulan bekerja. Pengunduran dirinya juga disebut karena pandangannya yang sering berbeda dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait penanganan wabah virus Corona COVID-19.
Nelson diketahui menolak permintaan Presiden Jair Bolsonaro memberikan obat klorokuin untuk pasien virus Corona. Ia juga terang-terangan tidak terlibat dalam kebijakan pemerintah Brasil yang berusaha kembali menjalankan ekonomi dengan membuka salon kecantikan, pusat kebugaran, dan pangkas rambut. (Arie Nugroho)
Comments