Cina & AS Saling Serang di Sidang Umum PBB Soal Covid-19
- MyCity News
- Sep 25, 2020
- 2 min read

Pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berlangsung pada Kamis (24/9/2020) waktu setempat, perwakilan Cina dan Amerika Serikat (AS) adu mulut terkait isu pandemi Covid-19.
Perdebatan itu muncul beberapa saat setelah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, membicarakan tentang minimnya kerja sama internasional untuk melawan Virus Covid-19.
Dua hari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya menuntut Cina bertanggung jawab karena telah menyebarkan "wabah" ke seluruh dunia.
Baca Juga:
Pada akhir pertemuan virtual dengan anggota Dewan Keamanan PBB yang membahas Tata Kelola Global Pasca COVID-19, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyinggung negara-negara, termasuk AS, yang memilih untuk tidak memproduksi vaksin menjadi kebutuhan publik global.
Utusan tertinggi Cina itu juga menekankan pentingnya kerja sama pembuatan vaksin dan kepentingan untuk mengutamakan "masa depan umat manusia".
Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft membalas, dengan mengatakan: "saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan ini, anggota Dewan yang mengambil kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik daripada masalah kritis yang ada. Ya ampun."
Craft menambahkan bahwa anggota dewan perlu "bekerja sama dalam transparansi dan beritikad baik.''
"Saya harus mengatakan, cukup sudah cukup. Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," kata Duta Besar Cina untuk PBB Zhang Jun, meskipun utusan AS telah pergi pada saat ia berbicara.
"Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS memiliki kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 paling banyak?" Zhang bertanya dalam konferensi video yang dihadiri oleh beberapa pemimpin dunia.
Zhang mendesak AS untuk berperilaku seperti negara dengan kekuatan besar, dan menambahkan bahwa AS "benar-benar terisolasi".
Percakapan tajam tersebut mencerminkan perpecahan yang dalam, antara dua negara paling berpengaruh ketika dunia terus bergulat dengan wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. (Arie Nugroho)
Commentaires