Anies Ungkap 4 Kendala Klaim Rumah Sakit Pasien Covid-19, Ini Perintah Luhut
- MyCity News
- Sep 30, 2020
- 2 min read

Dalam rapat koordinasi , Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan empat kendala pengajuan klaim perawatan rumah sakit bagi pasien Covid-19. Ada empat kendala yang disampaikan oleh Anies.
Kendala pertama adalah belum tersedianya petunjuk teknis untuk klaim pembiayaan kasus Covid-19 dengan penyakit penyerta yang tidak berhubungan, perbedaan persepsi antara DPJP dengan verifikator terkait diagnosis komorbid dan kriteria pulang dan kriteria akhir penjaminan.
Kemudian, pengobatan terapi tambahan seperti intravena, immunoglobulin, plasmaconvelesens, stem sel dan anti interleukin yang masih dalam tahap klinis tidak dapat diklaimkan ke Kemenkes.
Baca Juga:
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan,Dirut BPJS Fahmi Idris agar terapi obat bagi pasien Covid-19 bisa diklaim.
"Untuk kepentingan kemanusiaan, tolong terapi obat seperti yang disebutkan oleh pak Anies tadi dapat ditanggung juga oleh BPJS apalagi sebagian besar obat-obat itu mampu kita produksi dalam negeri," kata Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta agar BPJS kesehatan mempercepat pembayaran klaim perawatan pasien COVID-19. Luhut meminta para gubernur yang hadir dalam rapat tersebut berkoordinasi dengan BPJS.
"Saya minta BPJS segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan verifikasi data rumah sakit yang klaimnya terkendala agar tidak memengaruhi cash flow_rumah sakit yang merawat pasien Covid 19," kata Luhut.
"Tolong para gubernur segera perintahkan dinas kesehatan, perwakilan BPJS Kesehatan di daerah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit yang belum mengajukan klaim dan verifikasi klaim RS yang belum selesai agar penanganan pasien covid tidak tersendat," sambung Luhut.
Luhut juga meminta para gubernur terus memantau ketersediaan obat sesuai protokol perawatan pasien Corona. Protokol itu dibuat oleh Kemenkes bersama 5 perhimpunan dokter spesialis.
"Kepada semua gubernur dan perwakilan kepala daerah yang hadir saya minta di minggu kedua Oktober cek suplai obat untuk semua RS Rujukan COVID-19 jangan sampai ada korban karena ngga ada obat begitupun dengan ketersediaan alat medis dan ruang isolasi," tutur Luhut. (Arie Nugroho)
Comments